Jumat, 06 April 2012

kepastian itu tidak mutlak

It's about 22 years plus 175 days.

sudah cukup lama, dan tua saya pikir. Akhirnya, beberapa tuntutan memenuhi hari-hari saya. Semestinya, saya sudah melakukan banyak hal. Tapi ternyata belum. Saya kecewa. Saya merasa terlalu sering gagal. Saya bukan salah satu dari siswa beruntung yang memenangkan karya ilmiah atau mendapatkan penghargaan dalam beberapa lomba kancah internasional. Sedikit kecewa, mungkin banyak.

namun beberapa bulan ini, saya merasa sangat terpompa. Saya bersemangat mempelajarii beberapa hal, sambil memupuk rasa percaya diri. "I'm more capable than this," berkali kali..
bismillah bismillah bismillah.... Mudahin Ya Allah...,pinta saya.

Alhamdulillah...
saya merasa mulai bisa melihat banyak kenikmatan melingkupi saya. Saya benar2 dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Mama saya, benar benar begitu mulia, ayah saya pun begitu penyayang. saya merasa cukup bersalah. saya sering protes dalam hati, tidak bisa melakukan beberapa hal kegemaran saya. saya menangis, dan perasaan ingin berontak selalu datang. tapi Tuhan memang selalu punya rencana. Saya jadi lebih bisa mengendalikan diri dan emosi. MEnarik diri dari beberapa konflik emosional yang tidak penting. beberapa kali perasaan terasa damai dan tentram. Berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun yang menghasilkan, bukan perkara mudah buat saya. Diam lebih lelah daripada beraktifitas berat. Setidaknya untuk saya, atau mungkin karena saya belum pernah melakukan aktifitas yang benar2 berat.:)

Waktunya mulai tiba, esok saya meninggalkan rumah. Saya akan kerja berjarak kurang lebih 3 jam perjalanan dari rumah. Saya juga sudah mendapatkan rumah kos. Ditinggali oleh seorang ibu sepuh yang ditinggal mati suaminya.hmm.., dia biasa dipanggil "Uti", berumur 60 tahunan, namun sangat lincah dan sehat. NEnek yang keren.hahha

beberapa perasaan mulai masuk. Waa, saya benar2 meninggalkan rumah lagi. seperti saya saat kuliah dahulu. MEninggalkan rumah, dan mendapatkan kebebasan saya kembali. Namun dengan perasaan yang berbeda. Saya tak bisa menemani mama saya lagi, mama pasti kesepian dirumah. saya gbs ajarin atau godain adek saya, yang duduk di bangku SMA, kami dekat sekali,seperti sahabat. Saya pasti kangen. saya juga gbs bantuin papa ngeprint dan download beberapa dokumennya. HMM,.. gimana kalo ada dokumen lagi? atau text english yang papa ga paham.. Tuhan.. jagain ayah saya..

at this time, I really want to tear my eyes......

saya sampe merasa. saya bikin cupcakes aja, jualan. tapi disisi lain. Ini saat saya. Saya waktunya berpenghasilan dan tak lagi menambahkan anggaran pembelanjaan pada kedua orangtua saya. Saya waktunya mandiri. Waktunya hidup sendiri. sebentar lagi, mungkin beberapa tahun lagi, saya pasti menikah dan kemudian hanya doa yang tersisa untuk orang tua saya. waktu itu pasti tiba. Takdir tak akan bisa dipercepat atau diperlambat kan?

*********************-doa disamarkan, dipertimbangkan untuk kerahasiaan penulis :p

hehehee :)
besok senin, hari pertama kerja, saya akan cerita lagi ,ckckck
tomorrow will be great!! and the next days, will be adorable..
bismillah ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar