Sabtu, 03 Desember 2011

what is it then?

I have been taking an english course, near my home town, about 1 month and 3 weeks. Accidentally, i got wrong package. actually it's really okay, I admitt and realize that I get much things that I could learn from this package. Do you know what is it? ha3, I've Taken a Teaching Target Class,.. mwahahha. (FYI) teaching target includes how to speaking, grammars, pronunciation and other,this is what I want, because I like to learn much in English, but i mislead the name, last time I didnt know that this package named Teaching target, that the team will be projected to be a teacher. ha3. yes! it means that i will be expected to be a teacher in the appropriate time

but again, I'm okay with all that rules. in fact i'm really happy, being a teacher is my dreams. i wanna having much time with children and sharing about hows life is! my course have a project to teach junior high school student, and i dare to join that. so, next week i will be in Jepara and be a 2 weeks teacher, mwahahaha >o<

hmm, honestly there is something bothering, and this cant be described as nervous. I'm afraid that I would do somethings wrong And there will be a victim. i'll try to tell others, about my problems, but i think they not really into it, my tutors seems so trust and belive in me. gosh! I'm more afraid to doing any mistakes now. :(

I'm not a good entertainer, I cant steal anybody attention,but i must be able to get an attention from my students, aren't I? :', gods,... give a hand please hhuhu
i ever heard from somebody that if I couldnt take my audience attention, I'm just nothing, eventhough I'm mastering the idea, it'll no use then. and i'm agree with that.

I'm getting a little dizzy and sleepy,... okay, i'll be post my story when i arrive in jepara :) god willing

untuk KITA


Tak kumengerti kawan, bagaimana asal muasal “kita”. Sesosok individu yang bermimpi sama, kebebasan pikiran, kemantapan langkah, dan idealisme, yang berbuih jutaan. Mengangan suatu sosok dalam keterbatasan waktu yang berlarian dan melompat seiringan dengan alur pikir dan emosi.

Ganjalan keringat dan manisnya identitas “kita” dalam setiap tangis yang mengalir, tawa yang membuncah dan dada yang pengap. Kita berbahagia dengan pelukan yang sederhana. Menjabat erat dan meluluhkan semua tembok yang membatasi. Meleburkan dan membangun rumah paling nyaman. Rumah dalam imaji yang sarat akan keteguhan jiwa, untuk tetap bersama hingga garis finish, dan garis finish itu ada di ujung kehidupan.

Manis ini masih terkecap. senyuman kita terabdi dalam benak, sakit kita dahulu masih mengakar, mengkreasikan sebuah rasa yang bahkan takkan pernah berjumpa kematian. Menenun benang kita bersama dan merajutnya menjadi sutera nomor satu.

Kini ketidakberdayaan memaksa mata tak mampu berkata-kata, tangan tak mampu merengkuh pundak, dan bibir tak mampu menumpahkan hati. Sayangnya kita cukup basah, terlanjur. Dan tak ada panas yang bisa mengeringkan tiap untaian embun dalam rajutan sutera ini. Saya sayang kalian. Abadi kisah ini, tentang aku, kamu dan kita. Interpretasi mewarnai masing-masing dari kita, tapi ruang 3x3 kotor pengap itu mapan menjadi rumah, tempat hati berpulang dan bercerita.pernah.tetap.dan selalu.

Rabu, 03 Agustus 2011

BROMO DAN JAZZ GUNUNG 2011

well saya sedang packing untuk ke luar kota besok pagi dan menemukan fotocopi materi tentang bagaimana sebuah tulisan feature memiliki nilai positif untuk membuat pembaca merasakan apa yang dilihat dan didengar bahkan dirasa oleh seorang penulis. jika penulis tersebut mahir tentusaja.hahahaha.

Kenyataannya, ada sebuah pengalaman yang ingin saya bagi dengan pembaca blog ini, pada tanggal 9 Juli 2011 lalu, saya ke Bromo untuk melihat JAZZ GUNUNG yang dibintangi oleh selebriti papan atas ibukota. Acaranya meriah dan membekas hingga detik ini. Saya tentu saja bukan seorang penulis yang mahir dalam menguntai rantaian kata dan kalimat magis untuk menghadirkan emosi yang menggelora tentang kenangan di bromo kemarin, tapi mencoba menikmati sajian saya boleh kan? hahahha

and then, here it goes.... :D


Pernah dengar tentang BROMO?
Bromo adalah gunung aktif yang bisa dicapai dari kawasan probolinggo kurang lebih 60 menit. Bromo pernah meletus dengan jenis letusan eksplosif yang menyebabkan hampir setengah bagian pucuk gunung tersebut hancur. Hingga pemerintah pada tahun 1982 menetapkan kawasan tersebut sebagai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung Bromo memiliki ketinggian 2392 Mdpl,dan suhu yang berkisar 3 - 20 derajat Celcius.

Sampai saat ini gunung bromo paling terkenal dengan Sunrise dan Kalderanya. Selain itu, wisatawan juga dimungkinkan untuk menikmati Volcano Tour dan Rain Forrest Tour jika berkenan.

Kawasan Bromo memungkinkan kita menikmati keelokan pegunungan semeru, pananjakan dan batok yang terkenal dalam lingkup internasional, jadi jangan heran jika bertemu dengan jumlah turis asing yang lumayan banyak. pada perjalanan menuju BRomo, mata kita akan di rilekskan oleh bukit-bukit hijau yang ditumbuhi oleh sayur kubis, daun bawang dll.

Jika beruntung seperti saya, anda juga akan berkesempatan bertemu dengan kawanan monyet di pinggir jalan. Ini adalah kesekian kalinya saya melihat monyet dalam jumlah banyak, mulai dari pejantan hingga monyet ibu-ibu yang menggendong anak-anaknya di alam bebas tapi ternyata saya tetap saja terpesona.

Pukul 04.00 WIB, saya dan kawan-kawan tiba di pelataran Hotel Java Banana tempat konser JAZZ GUNUNG beraksi. Sungguh saya bukan pengamat tata panggung dan pengamat musik yang kritis dan memiliki pengetahuan musik yang banyak. KOnser ini memiliki sebuah aliran, yakni Jazz yang memang menyasar niche market. TAta panggung sederhana dan minimalis. Bayangkan sebuah bukit kecil dengan luas kurang lebih 100 meter. di bibir jurang berlatar pegunungan dan bukit sayuran yang masih berbekas abu yang memutih, pemusik ibukota berlaga memainkan instrumen dan menyuarakan suara emasnya.

Sore beranjak malam memang amat sangat dingin sampai cenderung beku, jemari mulai membeku dan kebas tapi meminjam istilah seorang teman, "hangatnya performance menembus raga".

Musik berdentum kencang namun lembut, mengalir dari telinga saya, memanjat ke otak dan meluncur ke kedua tangan dan kaki saya, menggerakkan seirama musik dan kemudian meluncur lembut lewat bibir saya. sungguh hangat sekali,..

ini Tohpati dan Glenn Fredy




Malam harinya, lampu-lampu panggung berubah-rubah, hijau,.. ,merah,.. oranye,.. biru,.. sungguh cantik sekali, kontras dengan pekatnya malam. tersenyumlah dan tengok ke berkilaunya bintang-bintang di atas sana, sungguh sangat memukau. Hangat dan manis sekali malam itu. Syukur saya panjatkan berulang kali, betapa terberkatinya saya malam ini, saya merasakan alam semesta memanjakan saya, memeluk dan menyatakan cintanya pada saya.

Konser berakhir pukul 8.00 dibarengin dengan acara foto2 informal penggemar dan idolanya,..





Keesokan paginya saya dan teman2 berburu sunrise bromo yang tersohor. Sunrise bisa dinikmati dari tiga titik, penanjakan, mitigen dan dekat Bromo. Kami memilih yang Mitigen. pukul 04.30 subuh kami menapaki jalan setapak selama 20 menit dan beristirahat menunggu matahari terbit.

Pukul 05.30 WIB matahari mulai mengintip kami, tapi sedikit tertutup awan :( walau begitu ketampanannnya masih bisa saya nikmati.



ini kami lo


ini foto2 lainnya




sepertinya cukup untuk malam ini, saya mau melanjutkan packing dan beres2 kamar, nite all :D, hope u'll enjoy it

praying and having a faith

masih inget tabung mimpi yang saya tulis beberapa waktu lalu?
sekarang sudah ada 16 lintingan. saya membuka lipatannya satu persatu dan kembali menekuni kata perkata. tersenyum sendiri, dan mencoba memberikan dukungan positif untuk tetap berjalan dan berlari sekuat tenaga. membunuh malas dan menumbuhkan passion.

ada beberapa yang sudah tercapai. beberapa yang sangat mikro dan sedikit sekali memang. tapi bukankah langkah lebar dimulai dari sebuah langkah kecil?

beberapa mimpi yang lain terlalu tinggi,.. dan membutuhkan waktu dan pikiran yang semakin rumit. beberapa waktu yg lalu saya sempat pesimis. siapa saya punya mimpi setinggi itu? harus banyak yang dilakukan dengan uang yang tak sedikit, bahkan tak melulu tentang materi. harus ada faktor supranatural dalam diri saya yang super dan bisa diandalkan. hingga saya sempat ragu pada diri sendiri.

tapi praise lord. saya sadar betapa tuhan saya selalu mengajarkan untuk bersyukur. ingatlah saya ketika saya berputus asa, Allah SWT selalu melihat saya. bahwa Allah SWT memberikan keadilan untuk tiap mahluknya, maka bagaimana saya bisa iri dengan kemampuan manusia yang lain?

there must be a spectacular things inside me.dan kelak menjadi nilai lebih saya-tiap tiap manusia.

saya bangkit lagi dan menyadari Allah selalu menyertai saya, jika saya menginginkannya, jika saya mendekat dan meminta.
well, kenapa tulisan ini sedikit menceramahi,.. ha3
end up.crap.

Senin, 27 Juni 2011

Luruskan Punggungmu, Tegakkan Kepalamu

Semangat.
Menyenangkan sekali ketika kita sedang bercumbu dengan semangat kita. Rasanya semua mimpi-mimpi itu ada di hadapan kita. Dan Semesta alam lebih berwarna, adorable, magnificent.

Saya adalah mahasiwa H+7 yang akhirnya lulus dan meraih gelar sarjana. Rasanya hampir tidak percaya ketika seorang kawan menyematkan SE., dibelakang nama saya. Am i that high? Huhh.. what a big responsible i have. Skala kepedean sempat naik! saya bernilai! saya memiliki mimpi yang tinggi! dan well rasanya seperti memiliki tangan yang lebar sekali, kaki yang dapat berlari secepat macan dan kasih yang cukup untuk membuncahkan pada dada mereka yang kekurangan.

Dan seketika rasa itu hampa, apakah saya akan benar-benar mampu untuk mewujudkan semuanya? Atau hanya akan menjadi loser dalam setiap mimpiku? Hehe. Tentu saja saya akan berusaha belajar. I’m a learner guys!! And i always be.. and i’m gonna make it happen. :)

All those days wathcing from a window
All those years outside looking in
All that time, never even knowing
Just.. how blind i’ve been

Now i’m here, blinking in a starlight
Now i’m here, suddenly i see
Standing here.. It’s all so clear i where i meant to be

And at last i see the light
Its like the fog has lifted
And at last i see the light
And its like the sky is new
And its warm and real and bright
And the worlds has somehow shifted

I see the light-Tangled


Lirik ini terngiang-ngiang terus dalam benak saya. Saya harus menyanyikan ini. Pada saat yang tepat. Ketika mimpi itu ada di tangan saya. No matter what would happen.. saya harus kuat, kuat sampai ke finish, menjumpai keluarga saya dan menggenggam mimpi saya. Bahwa hasil akan selalu ada ketika sebuah proses diupayakan. Allah pun akan memberikan jalan untuk hambanya yang berusaha, dan menjanjikan limpahan kebahagiaan. Amin..

I’m just out to find the better part of me..
I’m more than a bird, more than a plane..
I’m more than some prety face beside a train
Its not easy to be me

Wish that i could cry fall upon my knees
Find a way to lay, ‘bout a home i never seen

Even heroes have the right to bleed
But wont you concede even heroes have the right to dream

Five for Fighting-Superman


Lagu ini kenal dari seorang teman yang inspiratif sekali blognya.weww, blognya lucu, saya suka, ada musik2nya, trus sekali tampil bisa muncul banyak hal. kecil2 dan sekotak2 gitu. pake Scrib tapi dia.
ahh out from the topic..then back..

Besides...Lucky me and praise lord! I have some friends doing their job perfectly..
They hug me when i’m down. They give me, my wings when i broke my foot. They love me and i love them to. we all ayways support each others. we love beeing together dengan cara yang berbeda2 pengungkapannya.

Tersenyumlah, walau pahit sekali hidupmu. Sedih dan putus asa tak memberikan apapun kecuali hati yang lemah dan cidera. Tersenyumlah, dan beri batinmu kekuatan untuk kembali bangkit dan menyelesaikan pertandingan ini.

Guys.. i miss when we were four. Ladies dont ya? With a really different character, but we are completely doing good huh? I miss our nights, our screams in singing, our sharing and that huge jake hug stuff... :*

Minggu, 26 Juni 2011

Perihal judul blog...


http://www.fotolia.com/id/8487225

Ini kesekian kalinya saya mengganti judul blog. O.O,
sepertinya saya agak tidak nyaman dengan beberapa judul blog saya sebelumnya.
Blog saya pertama kali berjudul

1. UnexpectedWonderfulEarth
Oh tidak.... menurut saya ini kekanakan sekali. Entahlah.. kata “unexpected” dan “wonderful” seems like teenage words, ahhaha. Disamping itu juga terlalu panjang. Ide awal judul ini adalah saya ingin menyumbang gagasan bahwa banyak sekali kejadian di dunia yang tidak dapat diperkirakan tapi ternyata cukup menakjubkan. Dan anehnya semua itu memberikan sebuah nilai/ pelajaran berharga untuk kita semua, sepahit dan sebiadap apapun itu, selalu ada maknanya. Dan itulah yang ingin saya utarakan. Tapi berhubung mood saya buruk ketika melihat judul ini, saya putuskan untuk menggantinya saja. Anyway, ini nama kedua saya.

2. a Big Question Mark
Idenya adalah bahwa dunia ini dipenuhi oleh pertanyaan pertanyaan yang tak pernah tuntas terjawab. Terutama di benak saya yang suka ngelantur kemana-mana. Saya memang bukan ahli fisika, sosial, ekonomi, lingkungan apalagi politik dll, tapi saya suka usil nannya macem-macam. baca macem-macem. Suka sok kritis dan punya saran solutif. Tapi saya suka ini, ini adalah bagian pembelajaran untuk saya. Kalau saya tak sok tahu, mungkin saya semakin datar dan sepah. Mwahahahhaha XD. Tapi lagi-lagi, sejak saya bikin judul ini, sebenarnya saya yakin tak akan bertahan lama, soalnya saya juga kurang mantap, tapi berhubung saya sudah malas dengan judul ke satu, dan saya lagi mentok ide, resmilah judul ini bertengger selama beberapa minggu.

3. I’m Learnig
Last but not least!! Saya memutar jemari dan ketik ketik ngawur. Sambil texting dan ngerjain skripsi, tiba-tiba tercetus. Hei!! I’m learning!!! Saya mengidamkan judul blog yang nggak bikin saya down dan termotivasi. Sepertinya yang ini pas dan muat. Nggak kepanjangan.. dan terlebih, sepertinya bisa membantu saya termotivasi untuk tetap bermimpi. saya punya mimpi yang terlalu banyak, ingat tabung mimpi yang saya tulis sebelumnya kan? Hhahaha..

Okeii.... have a good work new title!! *cium... xD

Jumat, 24 Juni 2011

cangar, Malang eksotika Indonesia


indonesia tuh keren banget. mari keliling indonesia. memajukan pariwisata dan meningkatkan taraf hidup masyarakat kita. mereka butuh dukungan dari kita.

cangar itu dideket malang. satu jam perjalanan. sepanjang perjalanan banyak kebun sayuran yang luas dan indah.

di cangar ada pemandiang air panas. pas aku berendam kemarin. sempat lihat monyet loncat warna hitam. sekelebatan. tapi dia sendirian, di hutan itu. mungkin nggak sendirian, tapi jelas populasinya sudah menipis. tolong jaga, biarkan dia hidup disana.

dan ada burung seukuran burung gereja sedikit besar dan berwarna biru. bukan biru di cat atau di poles, tapi biru asli dan burung ini suka muncul didepan manusia. aku ketemu beberapa kali dalam jarak pandang deket banget.

terakhir ada elang warna hitam legam dan sayapnya bener-bener lebar. kesannya perkasa dan gagah terbang di udara. dari jarak dekat sekali dia terbang di atas saya. bayangkan kurang lebih 2 meter.

jangan usik mereka, kita manusia yang punya akal dan hati kan? kita, mereka dan dunia.. butuh satu sama lain, dan bukan untuk saling menguasai, tapi saling jaga dan memelihara.

Kemewahan dan Idealisme

Hmm, saya pernah dengar “kemewahan terakhir yang dimiliki mahasiswa adalah idealisme”. Kemewahan... kemewahan menurut saya adalah daya/ kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak dan memiliki sebuah nilai yang dipandang tinggi oleh pihak tersebut.

Idealisme adalah suatu sudut pandang yang dimiliki manusia untuk memandang suatu isu/ permasalahan dari tatanan idealnya. Tanpa kepentingan individual, emosi, dan keputusasaan. Idealisme adalah titik dimana semua pihak mendapatkan posisi yang nyaman.

Mahasiswa memiliki fungsi yang saya kurang tahu bagaimana sejarah perumusannya. Tapi, sepertinya tak banyak mahasiswa yang berkelakuan seperti fungsinya. Fungsi yang mengatur tanggung jawabnya, yang terbengkalai. Akhirnya tak dapat digugat siapa yang meleng, karena ya itu tadi tak ada penggagas jelas yang menjaga mahasiswa untuk berada di relnya. Beberapa pihak mahasiswa yang sadar tanggung jawab melakukan gerakan bawah tanah dan terang-terangan, namun hasilnya juga pandangan sebelah mata dan hujanan pesimisme. Beberapa mahasiswa yang lebih tahu malah memanfaatkan ke-tahu-annya dan menyerahkan kebebasannya pada materi.

Sampailah saya pada suatu penyimpulan. Fungsi dari idealisme adalah untuk mengetahui titik kompromis dan kemudian memanfaatkannya untuk menelikung dan memberi pencitraan yang dibutuhkan demi sebuah kepentingan yang emosional. Untuk saat ini dan saya sekarang merasa sendirian.

“oh tuhan, saya memilih untuk tidak mengerti kali ini, semua pengetahuan ini membuatku takut”

Selamat jalan kawanku.

Hari ini adalah hari perkenalan dan perpisahaan saya dengan seorang kawan. Kawan yang ketika saya bertemu saya langsung dibuat jatuh hati. Bulunya lembut, matanya bening. Tapi ia sakit, badannya kurus. Pagi itu tiba-tiba ia jatuh tergelepar dengan nafas yang memburu. Sayapnya tak kuat mengepak dan kepalanya lemah tengkulai kebelakang.

Saya mengobrol dengan mas-mas yang berada disitu. Darinya saya tahu burung dara ini adalah kesekian kalinya. Sudah sekitar 2-4 burung yang tergelepar tanpa ada yang tahu dan memberi penyikapan yang berarti. Saya mendapat cerita bahwa burung-burung dara itu adalah campuran milik organisasi IMPALA dan sebagian milik Kampus. tapi ternyata anak-anak IMPALA lah yang dengan sukarela memberi makanan.

Saya membawa burung dara yang sakit tadi ke klinik hewan kampus. Terimakasih tuhan, saya mendapatkan sambutan yang baik dan menyenangkan. Mereka menyapa ramah dan beberapa dokter berdiskusi memeriksa kawan saya. Ternyata dia menderita virus Tertelo yang menyebabkan tulang tengkunya lemah sehingga terkulai kebelakang. Selain itu di paruhnya terkena jamur karena makanan yang tidak terjaga. Saya diberi obat antibiotik murah dan mereka menggratiskan biaya konsultasi, sungguh sangat berterimakasih saya waktu itu. Saya ucapkan terimakasih dan segera memberi gula untuk diminumkan karena gula akan mendatangkan energi untuknya.

Mencengangkan, bagaimana ternyata kampus tidak merawat burung dara ini. Saya tidak menemukan pihak yang bertanggung jawab memberi makan burung dara ini. Entahlah, saya akan mulai mencari besok. Semoga saya berhasil menemukannya.
Miris melihat banyak orang yang menikmati kepakan dan keelokan mereka, namun tak banyak bantuan datang ketika mereka membutuhkannya. Manusia memiliki tanggung jawab kepada manusia lainnya dan semesta alam. Manusia memiliki akal, tapi manusia tak berfikir. Manusia hidup bersama-sama, manusia tak hanya membutuhkan manusia lain, tapi juga fauna lain. Manusia tak akan bisa makan apel, madu, dan sayur-sayuran tanpa kehadiran lebah. Manusia akan selalu membutuhkan mahluk lainnya. Tapi tolong bedakan antara membutuhkan dengan akhirnya menguasai. Manusia tak berhak sama sekali menguasai. Menguasai tampak ketika manusia mendayakan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Misalnya seperti menguasai sumber daya air, membendung untuk pembangkit listrik dll sehingga flora-fauna di hilir tak mendapatkan air.

Tolong renungkanlah lagi. Kita saling membutuhkan. Yang dibutuhkan adalah kerjasama, bukan saling menghancurkan atau menguasai. pengelolaan alam yang baik dan didasari rasa syukur dan menghargai akan mendatangkan kebaikan pula pada manusia. mau contoh? Penggunaan pestisida yang merusak alam lama kelamaan akan membunuh manusia dengan berbagai penyakit baru, kalau manusia lebih bijak dan bertani dengan hidroponik, organik dll yg lebih ramah lingkungan manusia akan sehat, dan keragaman hayati juga akan lestari.

Manusia tamak dan lalai. Mari tetap belajar dan berbagi bersama menjadi manusia yang bijak. Ilmu tak akan pernah cukup dan selesai. Mari belajar bersama, menguatkan bersama, saling menjaga dan menghargai.

Kamis, 23 Juni 2011

terberkati

Raga ini terpelukkan oleh hijau dan hangat rerumputan. Terbelai oleh semilir angin. Dan di berkati lewat berhektar-hektar sawah, ladang dan hutan. Menghijau dengan gradasi warna yang mistis. Merindingkan sekujur raga. Sungai terlihat mengalir dengan aliran air yang menjanjikan kemakmuran bagi pohon, bunga, sesemakan dan ragam fauna. Elang hitam terbang rendah dengan gagahnya. Melebarkan,meluruskan sayapnya. Terbang berputar dan berbelok disetiap sudut lingkarnya, menampilkan siluet keadaannya. Serupa titik hitam, yang menghilang kemudian muncul kembali dengan tegasnya. Matanya yang hitam, bulunya yang legam paruhnya yang sempurna. Seekor apis dorsata melayang-layang. Saya merasa mereka semua menyambut saya dengan keindahannya masing-masing Subhanallah.. #cangar/23/06/2011

suram di pagi yang cerah

Tadi pagi pukul 06.15 WIB saya ke kampus. Perasaan saya sedang sangat baik sekali, mood sedang menggelora dan hari juga sangat cerah dan matahari bersinar hangat dalam sejuknya malang di pagi hari. Pagi yang sempurna untuk berpetualang dan mengagumi indahnya dunia.

Sampai akhirnya tiba-tiba, 4 meter dari tempat saya berdiri seekor burung dara jatuh. Kaget, saya langsung menghampiri dan memungutnya. Pikiran buruk saya menyumpahi, siapa yang menembak. Tapi saya salah,tak ada sedikitpun luka ditubuhnya. Tak ada darah dan luka, dia hanya tak terbang dan lemas. Gundah dan marah sekali rasanya. Siapa yang bertangggungjawab atas ini? Saya lebarkan sayapnya, kemudian dia menolak dan menghempaskan. Dia hanya terdiam dalam genggaman saya.

Beberapa menit kemudian ada sekumpulan lelaki memanggil, mereka memiliki burung dara dengan kondisi sama. Dan saya sempat berfikir mereka yang bertanggung jawab. Saya membalas sapaan mereka dengan kasar, saya marah sekali. Tapi ternyata mereka sama tak tahunya dengan saya. Saya semakin berantakan. Saya ingin membatalkan perjalanan dengan teman dan merawat kedua burung dara lemah itu. Tapi mereka malah mengempesin niatan saya, “burung itu sudah lemas mbak, sudah tua” dll. Saya ingin marah. “digoreng saja,” katanya lagi. Saya ingin lempar mereka pakai sendal.

Di sisi lain saya tidak nyaman untuk membatalkan perjalanan yang saya rencanakan dengan teman-teman. Saya benar-benar benci pada diri saya yang seperti ini. Menginginkan tapi tak bisa melakukan, apalagi karena faktor internal diri saya sendiri. burung dara putih itu semakin lemas, kepalanya semakin tak kuat untuk tegak. Tubuhnya bergetar, mata saya mulai meleleh. Dan mereka menertawakan saya. Sepanjang perjalanan liburan, saya terbayang-bayang terus. Saya ingin merawat keduaa burung itu. Saya sayang sama mereka. Saya sebal sama saya sendiri.hufff

Jumat, 17 Juni 2011

processing....ended,

Kukira terduduk berbeda dengan didudukkan
Terduduk ketika menatap senja menyala
Terduduk ketika kekasih menggengam erat
Menundukkan kepala dan tersipu
Berbagi senyum, tawa dan tangis

Kemudian bagaimana dengan didudukkan? Didudukkan di meja penghakiman. Siapa kau berhak menghakimi? Manusia saja sama kita, hanya beda keberuntungan. Berbeda peran, hei sutradaranya masih sama dan selalu sama. Aku bukan religius taat yang mampu mencerahkan batin dan kembalikan kau pada cahaya. Tentu saja aku tak berguna ketika duduk di kursi pesakitan seperti ini. Itu bagimu, dan aku tahu kau takkan pernah benar-benar yakin. Apa mulai bertanya tentang aku yang naik darah? Sepertinya sedikit iya. Tapi saya tak ingin emosi ini menelikung seperti jubah hitam itu menelikungmu.
Menjadi berbeda, salah dan benar adalah sebuah sudut pandang yang baik kau dan aku takkan pernah benar-benar yakin. Pernahkah kau yakin 100 persen? Lalu aku mendengar anggukan mu. Ya yang lemah itu. Dan ya menurutku lagi.

Ku hargai dan sambut itu dengan lembayung fajar, layak malam menjemput bintang.

Kamis, 16 Juni 2011

sekarang apa

menjadi sederhana dan seketika rumit
tak bisa di nalar, tapi rasa
apakah hati bekerja?
nampaknya logika lebih menuntut
tapi masih ada?
tentu saja.
tapi ketika waktu pasti hilang
walau tak benar.benar yakin.

Minggu, 29 Mei 2011

Is it You/ Cassey/ Ost.Step Up 2

"Is It You?"

I'm looking for a lover not a friend
Somebody who can be there when I need someone to talk to
I'm looking for someone who won't pretend
Somebody not afraid to say
The way they feel about you

And I'm looking for someone who understands
How I feel
Someone who can keep it real
And who knows the way
The way I like to have it my way
And I'm looking for someone who takes me there
Wants to share
Shows he cares
Thinkin' you're the one that I've been waiting for

[chorus: 2x]
Is it you? Is it you?
Maybe you're the one I've been waiting for
Could you be the one for me?
Could you be the one I need?

I'm looking for someone to share my pain
Someone who I can run to
Who will stay with me when it rains
Someone who I can cry with through the night
Someone who I can trust whose heart is right
And I'm looking for someone

And I'm looking for someone who understands
How I feel
Someone who can keep it real
And who knows the way
The way I like to have it my way
And I'm looking for someone who takes me there
Wants to share
Shows he cares
Thinking you're the one that I've been waiting for

[chorus 2x]

Take for granted how much I care (how much I care)
Appreciates that I'm there
Someone who listens
And someone I can call who isn't afraid of love to share

Sabtu, 21 Mei 2011

Anyone?

Well, saya tidak tahu harus mulai dari mana.
Sebenarnya duduk permasalahannya adalah saya mulai tak memahami diri saya, dalam kurung LAGI. Saya sering sekali dan cepat memiliki keinginan/ yang biasa saya sebut mimpi saya. Banyak lah, saya pingin jadi guru anak-anak SD, saya pingin naik gunung, nyelam sama ikan hiu, pari, ikan terumbu, pingin bikin Kamar Baca yang kasih ilmu gratis, bikin perkebunan Hidroponik yang Organik dan ramah lingkungan, dan masih banyak lagi. Pokoknya terlalu banyak sekali.

Tapi beberapa orang dekat bertanya, “kamu nggak kepingin cari cowok?”. Ini adalah pertanyaan yang sangat sensitif. Tentu saja saya menginginkan. Tak mungkin lah tidak. Apalagi menikah adalah urusan menyempurnakan agama, dalam lingkup ilmu agama yang saya anut. Masalahnya, saya tak tahu waktunya. Saya tak tahu bagaimana caranya. Bagaimana prosesnya. How come? Saya sedang asik-asiknya mengerjakan ini dan itu. Main ke sana dan ke sini. Belajar ini dan itu. Umpamanya mungkin seperti anak kecil yang baru nyadar banyak sekali hal menarik yang bisa dilakukan. Games baru lah, dan macam-macam jenisnya, ada yang petualangan, rutinitas, atau sekadar tindakan repetitif. Tentu saja anak kecil itu akan asik dengan gamesnya kan?

Oh God, please save me!

Saya cuman kepingin tumpah, jadi maaf kalo ada tulisan curhat seperti ini di blog saya, and maybe you just dont mind!.

Tapi saya juga tidak bisa menjaga fokus saya untuk tetap belajar apa yang saya inginkan dan melakukan usaha untuk mewujudkan semua mimpi-mimpi saya. Beberapa saat fokus saya bisa teralih dan.....Terkadang, saya merasa, “Duh, dimana sih kamu? Kamunya udah muncul aku belon nyadar, apa kamunya yang belon nyadar aku di depanmu?” YA, benar, terkadang saya geregetan dan penasaran dimana Si Mas saya ini.
Sepertinya ini tulisan paling gag jelas. Uwawawawa :’S
Emm... saya bingung. Hahaha. Sepertinya saya memang belum siap menjalin hubungan. Errrgghh...,, yasudah saya main-main dan belajar dulu saja. Semoga gak salah pilihan. :S

Tapi terkadang, saya risih dengan sikap beberapa orang yang memaksa saya untuk mencari. Allah saja bilang, menikahlah jika kau sudah merasa siap dan yakin. Kenapa kamu sok tahu.. hei, saya g marah kok, cuma risih saja.
Anyway... Chaoo........ ;D

Senin, 02 Mei 2011

Menanti Pelangi Menjejak Bumi

Aku melihat disini, didalam kelompok besar manusia ini. Kami membutuhkan listrik, air bersih dan bahan bakar fossil. Kemudian aku melihat disana, sekumpulan hewan mati, tanah mengering dan beberapa hutan kebakaran. Aku juga mengingat beberapa pernyataan klasik. “Dalam hidup berlaku hukum rimba, yang kuat akan selalu mengalahkan yang lemah.”

Manusia jelas menurutku adalah makhluk yang sangat kuat. Mungkin memang manusia tak mampu berlari sekencang panther, atau seberat dan sebesar gajah atau paus punggung bengkok. Manusia juga tak semenawan kelinci persia yang melompat, tak bernyanyi seindah burung pipit, tak menari seanggun singa laut dan lumba-lumba yang berdansa dilautan, dan tak secantik ikan terumbu yang berwarna-warni yang entah bagaimana bisa semenakjubkan itu.

Tapi, manusia memiliki akal. Akal yang sampai saat ini sangat menakjubkan sekaligus memuakkan. Akal yang ini, mampu mendandani mereka dengan kebohongan-kebohongan yang semakin besar dan memuakkan. Akal ini juga membuat mereka dengan mudah mengelabui atau menjatuhkan sesama manusia yang lain, lewat belakang punggungnya. Dan ya, saya salah satu dari manusia yang masih hidup dan bernafas. Dan ya, saya juga sedikit banyak menikmati kebohongan-kebohongan ini.

Ketika isu global warming santer, kutub selatan meleleh besar-besaran, beberapa beruang laut kehilangan rumahnya. Manusia sedang menikmati dinginnya air conditioner, dan megahnya rumah mereka dan sumber daya yang melimpah disekeliling mereka. Bagaimana mereka bisa paham dengan pemanasan global? Ketika manusia lainya mengatakan tentang krisis air bersih yang mengancam, manusia yang “lebih kuat” akalnya membangun bendungan yang menampung air miliaran kubik. Dan industri air minum dalam kemasan malah sedang subur-suburnya di pasaran. Hingga beberapa saat sepertinya isu krisis air bersih hanya seperti angin yang telah lalu. Tak perlu difikirkan.

Pada akhirnya “mahluk yang lebih kuat lah yang akan menang?” Menghalakan pikiran semacam ini berakar dikepalaku? Apa ini benar? Manusia sangat mampu membangun bendungan yang sangat kokoh dan tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan air dan listrik mereka yang sangat tinggi. Lalu bagaimana dengan ribuan hektar ekosistem hilir yang rusak karena air tak mengalir sampai ke hilir? Benarkah itu? Bolehkan manusia menganggukkan kepala? Karena manusia bisa hidup nyaman karena mereka memiliki akal, dan mahluk hidup lainnya yang memang tak memiliki akal halal untuk dikorbankan?
Mengapa aku malah berfikir bahwa akal itu buruk? Bukankah akal mestinya sesuatu yang bisa dibanggakan manusia. lalu apakah prestasi dengan dampak yang sedemikian besar ini boleh dibanggakan?

Apakah arti tanggung jawab? Bukankah mahluk yang memiliki pengetahuan lebih banyak bertanggung jawab terhadap mahluk lain yang lebih lemah? Atau mungkin barusan adalah kalimat ngelantur yang tidak penting.

Aku ingin sekali bersyukur menjadi manusia yang memiliki akal, tapi kenapa aku malah mengutuki manusia lain yang memiliki akal yang lebih tinggi dari akal ku. Aku memang tak mengerti seberapa membutuhkannya aku pada listrik, air bersih dan bahan bakar fossil. Seperti mereka yang berakal lebih menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Namun bisakah menghentikan kenyamanan ini sejenak, untuk menyadarkan bahwa kita memang tidak semelimpah itu. Kita sedang mencuri sesuatu dari mahluk hidup lain, dan mereka juga berhak atas itu.

Tuhan maha adil. Untuk semua mahluknya, lalu mengapa manusia tak belajar untuk adil? Bukankah tuhan telah menitipkan akal yang menakjubkan itu kepada manusia? dan sekali lagi. Doa tidak cukup. Aku terkadang sebal melihat akhir kalimat artikel dengan kalomat doa. Semoga ini, dan seoga itu. Butuh aksi konkrit yang melibatkan manusia dalam kuantitas yang sangat besar. Dan bahwa mengandalkan manusia lain tak akan pernah cukup. Andalkanlah diri sendiri. Setiap langkah besar selalu diawali dengan langkah kecil kan?

Bisakah manusia ini berfikir bahwa segala kenyamanan dan kemudahan yang mereka dapatkan berasal dari kematian ribuan mahluk hidup lainnya? Jutaan liter air dibendung untuk pembangkit listrik, menganak tirikan ribuan kehidupan dihilir. Ribuan pohon ditebang untuk ton – ton an kertas yang susah terurai yang merusak tanah dan kualitas kehidupan manusia dimasa mendatang.

Kalau jawaban dari beberapa manusia adalah “Konsekuensi lah itu nona..”. aku akan buang jawaban itu ke tempat sampah, yang sebelumnya akan ku bakar habis, hingga aku tak bisa menggunakan jawaban itu. Dan tentu saja aku akan mencari jawaban ku sendiri.

Minggu, 01 Mei 2011

Merpati Tersesat

Aku memilih ini bukan tanpa alasan. Bukan karena mereka dan yang lain. Bukan pula karena masalah yang kau khawatirkan. Salahkah aku yang ingin egois saat ini? Aku tahu kau berfikir bahwa aku melakukan kesalahan besar.

Aku seperti mengunci rapat pintu dan jendela, hingga tak ada yang melihat atau mendengar suaraku.

Kau tahu? Aku tahu aku salah dan aku tak boleh melakukan itu. Tapi, tahukah kau juga? Sempatkah kau berfikir bahwa aku kali ini sedikit membutuhkan itu. Pengasingan diri mungkin. Hanya sejenak.

Sejenak yang mungkin bisa jadi sangat berarti untukku. Sejenak yang mungkin sangat tidak rasional untuk mereka atau kalian. Berartikah sekarang? Ketika kau membaca ini? Atau kau melompati tiap tulisannya untuk mengerti tentangmu dalam pikir ku saja? Kau tak akan mendapatkan itu. Percayalah. Tidak ketika aku tak mengatakan untukmu secara langsung.

Dan untuk masalah ini sunguh aku tak mau minta maaf. Jangan menilaiku salah. Jangan berfikir aku meninggikan diriku lebih dari mu. Karena aku selalu berusaha memandang semua manusia dalam tinggi dan rendah yang sama.
Alasanku adalah aku menghargai kata maaf. Aku ingin memaknai kata itu dengan sebenar-benarnya. Memaknai bahwa kata itu sangat magis dan tulus. Kata indah itu, akan kukatakan disaat aku benar-benar membutuhkannya. Bukan sembarang kata yang bisa diobral.

Ya. Namun kau benar satu hal. Aku tak merasa salah kali ini. Tidak sampai aku membutuhkan kata itu. Tiap manusia memiliki alasannya. Benar dan salah memang abstrak, dan untuk menghindari kesalahpahaman membutuhkan kata maaf. Terkadang untuk sekadar menghibur, beberapa menggunakan kata maaf. Aku tak ingin melakukannya kepada kamu dan mereka yang lainnya.

Percaya. Saya butuh kepercayaan itu. Ini yang aku butuhkan. Untuk meminta kepada kalian aku bahkan rela menebus dengan apapun. Kepercayaan. Ini yang benar dan ingin aku dapatkan. Tak perlu meragukan apapun. Aku butuh ini untuk mendetakkan jantung kehidupanku. Pahamkah? Apakah masih susah? Mengertilah.. Buka lah sedikit egomu, percayalah, percayai aku. Ijinkan aku mengikuti kata hatiku, ijinkan aku melakukan apa yang aku yakini.

Kamis, 28 April 2011

Menyulam Angan


Saya ingin terbang tinggi
Melihat seberapa kuat saya mengepak

Saya ingin terbang tinggi
Melihat dunia yang luas ini

Saya ingin terbang tinggi
Bukan untuk meninggalkan, namun untuk tahu lebih banyak

Saya akan terbang tinggi
Dan tinggi... sekali memang, tapi saya akan kembali

Saya hanya ingin terbang, bukan sebuah pelarian atas semua masalah
Tapi pencarian jawaban dengan berfikir dingin tanpa emosional

Saya ingin terbang tinggi dan tahu lebih banyak, tapi ternyata sayap ini hanya ilusi.
Saya buka seekor burung dengan sayap lebar yang kokoh. Tapi saya janji. Ini tak akan pernah menghalangi saya menumbuhkan sayap. Dalam bentuk apapun. Saya akan terus mencoba. Karena saya tahu kekuatan terbesar di alam ini akan menjaga saya.

Selasa, 26 April 2011

Menyilaukan

alhamdulillah...
saya lega sekali, saya menuliskan semua mimpi saya yang mungkin akan sangat konyol jika dipublikasikan disini.
ahhahaha,
saya menuliskan mimpi saya satu persatu dan menemukan 11 lembar kertas tertulisi.
waowww ternyata untuk permulaan ini sudah banyak yang saya inginkan.

rencananya saya menuliskan semua mimpi yang saya angankan, tak memperdulikan gonggongan anjing atau manusia yang mampir. saya melipat rapi dan memasukkan lintingan kertas-kertas ini ke dalam sebuah wadah yang saya design sedemikian manisnya.


-ini tabungnya-


-ini lintingan mimpi-
Saya akan menyimpan tabung mimpi ini. sambil mencoba dan tetap bergerak progressif. saya harus menyelesaikan mimpi saya. membawanya tepat dibawah kaki saya. :)

Sinar Tipis Membias

tergelak dengan kehidupan seorang kawan.
statusnya, baik di twiter, facebook dll selalu positif, dia juga mengamini setiap permasalahan ada alasannya.

dan,
jika belum terwujud, semata mata, karena waktu yang belum tepat.
terimakasih kawan diseberang,

sepertinya saya akan mencoba berfikir seperti itu,Lagi.
kembali menjadi positif dan bersemangat. :)

Mengubur Awan

Saya menemukan mimpi lagi. Dan sekali lagi saya harus menuntaskannya. Menuntaskan dalam artian mengubur dalam-dalam niatan saya. Mimpi ini masih harus saya kubur dengan alasan saya wanita. Wanita yang menurut pandangan orang tua saya tak perlu melakukan macam-macam. Wanita yang saking rapuhnya harus berada dalam batas aman.


Sepertinya saya sedang diuji, haaha miris. Dalam sepekan, saya menemukan dan meyakini dua mimpi yang ingin saya kejar dan wujudkan. Tapi dua mimpi ini termentahkn begitu saja. Paling tidak saya sudah berusaha, ya nggak? Menjelaskan apa yang ada di dalam benak saya. Tapi sepertinya saya bermimpi terlalu tinggi lagi, saya lupa dengan pagar yang ditanam cukup kuat dan tinggi dihadapan saya.

Terkadang saya punya fantasi. Saya yakin cukup kuat untuk mendobrak dan melewati pagar itu. Tapi sayangnya sedetik kemudian saya yakin saya tidak bisa melakukan itu. Bukan alasan kekuatan, tapi alasan sebagai manusia yang menyayangi dan patuh kepada manusia yang lain.

Mimpi saya sedikit aneh lagi. Bukan mayoritas mimpi yang dimiliki oleh manusia sebaya saya. Saya ingin mengikuti program pendidikan untuk anak-anak di pelosok nusantara. Rasanya ingin sekali berada di sekeliling anak-anak yang menakjubkan. Berbagi dengan mereka tentang betapa menakjubkannya alam, indah dan kejamnya hidup. Saling mendukung dan menerima apa adanya. Sungguh dunia jujur yang ada di benak saya. Beberapa waktu yang lalu, saya bahkan keasyikan mendownload soal-soal pelajaran kelas 1 sampai 6 SD. Sambil senyum-senyum saya kerjakan. Saya bayangkan saya akan benar-benar mengajarkan anak-anak menakjubkan ini. Saya bayangkan mengelus kepala mereka dan melihat semangat berkobar di mata mereka. Atau bahkan ketika mereka sulit memahami pelajaran, saya ingin dengan sabar membimbing mereka. Saya ingin bersama-sama mereka menemukan cahaya di ujung gua gulita ini bersama.

Tapi ternyata saya harus mengendalikan imajinasi ini. Sejenak saya berusaha meruntuhkan derajat kepedean. Bertubi-tubi saya hujani benak saya dengan pesimisme yang kejam, bahwa saya tak akan mampu melakukan itu. Saya tak cukup berpendidikan untuk memberi pendidikan. Tak cukup arif untuk menunjukkan kearifan-kearifan. Dan tak cukup berbudi untuk menujukkan kepada mereka bagaimana berada di bumi nusantara.

Tapi ternyata serangan saya tak mempan. Saya masih tetap belajar, saya ingin suatu hari nanti. Bila kesempatan datang, saya siap. Dan saya memutuskan untuk tetap belajar. Saya harus belajar. Saya harus cukup kuat untuk disandar, dan cukup lembut untuk mengasihi. Saya harus menata diri saya. Belajar sebanyak mungkin, semua hal yang saya sukai.

Senin, 25 April 2011

pelangi dalam gulita

Menjadi berbeda membutuhkan tenaga yang lebih. Terlalu banyak hal yang saya mimpikan. Dan ternyata hal-hal ini sangat berbeda dengan orang kebanyakan. Terutama dengan orang – orang dilingkungan terdekat, keluarga. Mimpi pun harus menjadi kambing hitamnya. Tak terhitung mungkin saya memiliki keinginan, tp terpaksa saya lepas hanya karena tak mendapatkan restu orang tua. Saya berusaha tak menyalahkan mereka, mereka melakukan itu karena mereka sayang sama saya, tapi tetap saja saya sedih.

Salah satu ceritanya adalah...

Beberapa bulan yang lalu, saya menemukan sebuah forum backpacker. Dari forum itu saya mengerti banyak sekali tempat tempat eksotis di nusantara. Pengguna forum itu pun ratusan dan aktif backpacking. Saya jatuh cinta pada dunia backpacking ini. Dunia dimana setiap individu bisa langsung akrab dengan individu lain tanpa memandang latar belakang pendidikan, materi dan sosial. Atau mungkin saja ini memang karena di dunia maya, jadi berbeda di dunia nyata. Haha, saya tidak tahu. Dari forum ini saya mendapatkan beberapa kawan yang akhirnya menjadi benar-benar dekat. Kami tak hanya membicarakan masalah backpacking saja tapi juga masalah pribadi. Mulai kekangan orang tua dan hubungan asmara yang pasang surut. Kami merasa seperti keluarga. Saya waktu itu senang sekali, mendapatkan teman-teman baru, dan ternyata sharing-sharing membuat saya lebih kuat dalam menghadapi masalah yang menimpa. Hidup juga terasa lebih beragam, berwarna-warni dan menghentak.

Kami semua dalam forum backpacking ini, mungkin dekat lantaran memang memiliki hobi atau minat yang sama. Tapi tetap tidak jika dibandingkan dengan mayoritas masyarakat Indonesia. Beberapa diantaranya melihat backpacking adalah kebudayaan asing yang tak sesuai dengan orang timur seperti Indonesia. Salah satu kawan BP (backpacking) saya menjawab, “Kan cuma namanya saja yang asing, artinya enggak, kan jalan-jalan dengan biaya irit.” Selain itu backpacking terlihat sebagai suatu kegiatan yang dilakukan seperti menghamburkan uang dan bersenang-senang saja.

Saya ingin menepis semua anggapan itu. Backpacking membuat orang meninggalkan ruang nyamannya, mengetahui dunia luar. Membuatnya belajar dari kenyataan yang terjadi di masyarakat. Tak jarang beberapa mengerti masalah sosial dan akhirnya terjun langsung membantu bidang-bidang yang termarginalkan tersebut. Sekarang ini, bukanya saya mengandalkan pemerintah, tapi pemerintah terlalu naif. Mereka selalu berada di wilayah itu-itu saja. Ini menurut saya, mereka jarang turun dan melihat secara langsung bagaimana masyarakatnya, bagaimana topografinya dan bagaimana Indonesia-nya. Backpacking membuat kita mengunjungi banyak sekali tempat, mulai yang ramai dikunjungi hingga yang belum terjamah.

Saya sampai memiliki asumsi mereka lebih mengenal Indonesia ketimbang yang mestinya lebih memahami. Dari pengetahuan backpacker ini tak jarang akhirnya mereka bergabung dengan lembaga internasional yang bergerak dibidang konservasi alam. Beberapa yang lain membantu meningkatkan taraf sosial dan ekonomi masyarakat. Mereka mendatangi dan mengabarkannya pada khalayak luas. Yang akhirnya akan membuat gerakan-gerakan lebih besar yang konstruktif, walau tak jarang destruktif. Sampai sini, saya masih beranggapan, semakin banyak yang tahu, maka semakin bersih penanganan dan prosesnya. Sebaliknya semakin sedikit yang mengerti, semakin kotor pula sistem yang dijalankan.

Terkadang selintas saya berfikir, mungkinkah bangsa ini susah sekali mengejar ketertinggalan karena kurangnya pengetahuan tentang apa yang mereka miliki. Masyarakat kita terlalu suka menjalani hidupnya datar-datar saja. Belajar di sekolah, bekerja dan menikah. Terkadang ingin berontak, saya bukannya membenci manusia lain yang sepaham dengan itu, tapi memang minat saya bukan disitu. Saya memiliki keinginan untuk hidup dan melakukan apa yang saya yakini dan saya mengerti. Saya ingin melakukan kalau saya ‘ingin melakukan’, bukan karena orang, budaya atau masyarakat lain pantas mengira saya. Golongan muda yang mestinya lebih concern pun memiliki kendala yang beragam. Mulai terbatasi oleh budaya yang memagari, minat internal yang tak ada, dlsb. Seperti saya yang tak berdaya ketika tidak mendapat restu untuk mencintai dunia ini. Piuh. Dan menetes lagi.

Saya benar2 tak memiliki ide lagi kalau berkaitan dengan orang tua. Saya membantah bisa. Tapi saya tak mampu untuk tak mematuhi mereka. Saya sayang sekali dengan mereka. Wawawa tulisan apa ini. Terlalu berantakan ya? Hahah senang rasanya bisa menumpahkan uneg2. :)

Senin, 04 April 2011

manusia manusia

Aku tertarik kepada manusia.
Manusia memiliki sifat yang kompleks dan rumit.
Tiap manusia memiliki kekhasannya masing masing.
Tak ada satu manusia yang sama dengan manusia yang lain tak ada satupun.

Aku tertarik
Sungguh makhluk yang tidak bisa dipahami
Makhluk dengan pikiran yang tidak bisa dilogika
Walau mereka sungguh selalu meneriakkan berbagai logika

Manusia.. manusia..
Mereka selalu berubah dari waktu ke waktu, mereka selalu fluktuatif, naik dan turun..
Seketika mereka bisa meyakinkan seakan hal tersebut benar-benar diaminin,
Namun dibelakang semua itu mereka menyimpan keraguan yang amat besar dan mengganggu.

Manusia ............
Manusia manusia disekelilingku semuanya membingungkan..
Tak ada satupun manusia yang konstan sehingga aku tak perlu memahami mereka lagi dan lagi..
Tak ada satupun yang cukup aku pahami sekali

Ini adalah aku, aku adalah manusia yang bingung tentang manusia itu sendiri
Apakah aku manusia sendiri yang membingungkan ini? Aku tak tahu lagi
Aku juga mengalami itu, aku manusia aku mengalami itu dan aku membingungkan itu..

Manusia juga indah
Indah sekali ketika manusia bisa saling menyayangi
Sugguh tak dapat dilukiskan, kebahagiaan yang benar teramat ketika manusia memberikan kasih dan menerima kasih
Mereka benar-benar membutuhkan manusia lain, mereka lemah dan kuat ketika bersama.... manusia.. merkeka memiliki perbedaan
Dan perbendaan itu membuat beberapa manusia saling menghancurkan...
Beberapa perbedaan membuat manusia lainnya lagi berbahagia atas warna-warninya hidup.
Sisanya tidak tahu...
Manusia selalu berbeda, tak ada yang pernah sama, manusia bergerak baik fisik maupun non fisik
Memenuhi apapun yang bisa dipenuhi..
Yaa saya adalah manusia
Dan saya suka dengan manusia, saya tertarik dengan makhluk hidup bernama manusia, dengan saya sendiri

Minggu, 03 April 2011

I've been addicted to you

Hari ini saya belajar satu hal yang sangat indah. Membuat saya bersemangat ketika menggagasnya dalam setiap pembuluh darah menuju jantung saya. Berfikir tentang apa coba? Ini tentang pikiran saya, gagasan saya yang mungkin masih nyambung dengan manusia lain. Tidak usah di panjang kali lebarkan lagi, hohho,
Ini dia...............
“Terkadang berfikir bahwa “ini” sebuah tanggung jawab adalah kesalahan besar yang membuat tanggung jawab ini terasa berat sekali untuk dilakukan.”
Hahahha, ini contohnya, selama ini saya menganggap skripsi adalah tanggung jawab yang harus dikerjakan sesegera mungkin dan sebaik mungkin. Paling tidak selama dua bulan ini. Tapi saya salah, ini membuat saya menemukan celah untuk ogah-ogahan sambil berfikir dalam hati “Bentar yaa, aku main bentar, sorii aku tinggal bentar, hmm habis ini yaa tak kerjakan , pasti aku kerjakan deh kamuu, tapi tunggu bentar lagii...” atau kalo lagi parah.. “duh maaf lagi g mood, tak ada gairah..ukkhhh soriii besokk aja sekalian...dst..”


Yah, betul.. betul.. betulll sekali.. waktu itu saya salah. Maaf yah skripsi. Saya sadar sekali sepenuh hati, sebenarnya kamu cukup menegangkan, seru dan cenderung bikin ketagihan. Piuhhh..berlebihan sekali, kok jadi agak menjijikkan. Emm.. ya sudah, pokoknya kamu seperti dunia lain yang memberikan sensasi yang juga saya perlukan dan saya sukai dengan sangat..
Kamu bukan hanya tanggung jawabku, tapi kamu adalah kesukaan ku. Dan kamu Cuma 1x seemur hidup. Uwwahhh rugi sekali kalau tak memanfaatkan waktu bersenang-senang yang langka ini. Okeh, saya Cuma mau bagi gagasan ini. Jangan berfikir sebagai tanggungjawab, nikmati, sukai dan jadikan ini sesuatu yang seru. Niscaya kamu akan mendapatkan kebahagiaan lahir batin. Hahah apa lagi ini. See ya... happy day i hope :D.

Kamis, 17 Februari 2011

si cantik yang menggoda

Hi pembaca….

Saya ingin bercerita tentang perjalanan saya ke Pulau Sempu di Malang Selatan. Tanggal 29-30 Januari 2011, saya bersama 5 orang kawan berniat bermain air dan menginap di Segara Anakan, Pulau Sempu.



Kami menyepakati meeting point di Terminal Arjosari, Malang. Kami berenam belum pernah bertemu sama sekali. Saya membikin thread di salah satu forum backpacker tentang keinginan saya bertandang ke Pulau Sempu, dan disambut baik oleh 5 kawan baru ini.

Kami pun sepakat untuk backpacker-an bersama. Namun sabtu (29/01) terjadi kendala teknis. Kawan yang berasal dari Malang yang tidak bisa berkumpul di Arjosari mengalami masalah transportasi. Hingga pukul ditentukan dia belum tiba. Kawan baru lain yang berasal dari Surabaya dan Gresik sudah berada di Terminal Gadang, meeting point kedua yang kami sepakati. Alhasil saya dan kawan-kawan baru sempat gelisah. Mendung mulai menggelayuti Kota Malang, dan saya berdoa di dalam hati semoga cuaca cerah dan kami tak harus menemui hujan. Thanks God! pukul 09.10 kawan saya tiba di Landung Sari dan kami langsung menunju Terminal Gadang.

Iseng-iseng saya bertanya berapa waktu yang ditempuh untuk mencapai Terminal Gadang. Jawaban yang saya dapat malah membuat rasa gelisah saya berkembang biak, “Satu jam mbak… saya juga masih cari penumpang, mbak ada apa emang di gadang? apa butuh cepat?” Wuihh, saya langsung mengutarakan tentang rencana saya dan beberapa kawan yang sudah mengunggu di Terminal Gadang untuk mengunjungi Pulau Sempu. Puji tuhan, bapak angkot memberikan tawaran menarik. Kami akan diantar langsung sampai ke Sendang Biru. Dan tinggal menyebrang ke Pulau Sempu. Setelah dealing harga, kami sepakat untuk diantar pulang-pergi ke Sendang Biru. Sungguh bapak angkot yang baik hati. Bahkan bapak ini rela menginap di pelabuhan, digigiti nyamuk sepanjang malam dan makan nasi pecel seharga 6 ribu.

Pukul 09.40 saya dan bapak angkot sampai di gadang, agak sulit menemukan 3 kawan yang lain, kami belum pernah bertemu, saya juga hanya melihat foto salah satu dari mereka. Saya langsung menelpon nomor salah satu dari kawan ini dan kami bertemu dengan saling melempar tawa kagum. Ya, benar, saya dan 5 orang yang belum pernah bertemu ini langsung saling berkenalan. Kami bercanda sepanjang perjalanan, menggosip tentang perjalanan seru yang akan kami lakukan beberapa jam kedepan. KAmi seperti kawan lama yang barusaja bertemu.

Sekitar 3- 4 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Sendang Biru. Jam makan siang menggantung di benak saya, dan saya mengajak kawan-kawan ini menikmati warung di pinggir pelabuhan Sendang Biru. Setelah makan kami langsung menuju Pos Perizinan untuk masuk ke Pulau Sempu. Tentu saja, Pulau Sempu adalah Cagar Alam. Di dalamnya ada beberap satwa yang dilindungi. Bahkan sebenarnya Pulau Sempu hanya diperuntukkan bagi orang yang berniat melakukan penelitian atau observasi, dan bukannnya tempat wisata. Tak heran di Sempu tak dibangun secuil pun bangunan, yang ada hanya pohon, lumpur, satwa dan karang.

Di perijinan, kami diterima dengan sangat baik oleh polisi hutan. Bapak paruh baya ini menerangkan bahwa Sempu adalah kawasan konservasi, bahwa kami tidak diperkenankan untuk mengunjunginya jika tidak membawa SIMAKSI, semacam surat izin yang didapat dari Kantor Perhutanan, Surabaya. Namun kami bisa memasuki Sempu karena kebijakan yang dibuat oleh bapak tersebut. Untuk itu kami mengeluarkan dana terimakasih. Memang wujud dari lemahnya birokrasi di Indonesia. Dana yang kami keluarkan tidak ditetapkan alias sukarela.

Pukul Setengah dua kami langsung menuju tempat pemberhentian kapal dan membayar biaya PP, tak lupa kami mencatat nomor handphone dan nomor kapal tersebut untuk dihubungi ketika pulang keesokan harinya.


Tepat pukul 14.00 kami sampai di teluk semut, pemberhentian kami di Pulau Sempu. Sungguh pulau yang menakjubkan. kami memasuki pulau tersebut sambil menggunakan sarung tangan. Duri-duri dan ranting dapat melukai telapak kami karena untuk melangkah pasti kami harus mencengkeram kuat ranting dan batang pohon disepanjang jalan.


medan yang menyapa kami

sekitar setengah jam kami trekking, kami menemukakan Burung Rangkok cantik yang terbang di atas kami. Sungguh menakjubkan. Sekitar sejam setengah berikutnya kami menemukan kalajengking mungil berwarna hitam sedang berjalan pelan ditengah tengah lumpur. Mata saya awas mencermati ranting dan sulur yang menjorok ke jalan mengkhawatirkan Green Snake yang bisa muncul kapan saja. Syukurlah kami tak bertemu satwa satwa yang membahayakan seperti ular dan macan.

Trekking yang tersaji dihadapan kami sangat menakjubkan jika saya boleh sedikit subyektif. Paduan antara tanah lempung pada musim hujan, karang, akar-akar pohon yang menjulur keluar masuk dihadapan kami. Menjadi penopang kaki empuk kami dan menghajar kaki telanjang beberapa kawan. Beberapa kawan lupa untuk mengenakan sandal gunung atau sepatu, akhirnya sendal selop yang dipakainya tak berfungsi. Tebalnya lumpur yang kami injak membenamkan kaki kami sekitar 5- 10 cm ke dalam tanah, sehingga ketika kaki diangkat lumpur ikut terangkat juga. Benar-benar menakjubkan, jika kami tak hati-hati kami akan terpeleset dan terbanting. Sungguh trekking yang menantang. Satu hal yang saya suka dari Sempu. Bukan hanya pantainya saja, tapi trekkingnya juga. Tidak terkalahkan oleh pantai-pantai yang lain.

Setelah menempuh 3 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Segara Anakan.

Sungguh pantai yang eksotis. Pantai ini terbentuk dari karang yang bolong menghadap langsung ke Samudera Pasifik. Karang yang bolong karena kencangnya ombak Samudera Pasifik membuat air laut menembus karang, melubanginya dan air memenuhi sebagian kecil hutan, menjadikannya laguna. Pasirnya teramat putih dan halus, karang yang masih kokoh sumber masuknya air membuat ombak yang dibentuk sedemikian kecil. Sangking kecilnya anda akan merasa berenang di kolam renang, hanya bedanya airnya asin dan dengan pemandangan pepohonan lebat dan kera-kera lucu yang berlompatan lincah. Sampai saat itu, saya dan kawan-kawan tidak menemukan jawaban, kami yang sedang menonton kera atau kera yang sedang menonton kami.

Setelah puas berenang seharian, matahari mulai tenggelam. Langit menggelap. Kami hampir hilang kesadaran, bahwa belum mendirikan tenda dan menyalakan lampu badai. Secepat kilat, kurang lebih 30 menit tenda dan lampu badai sudah siap. Kami menggelar poncho salah satu kawan dan duduk diatasnya sambil makan bekal. Debur ombak menderu deru dibelakang kami. Malam serasa magis. Jangan lupakan tentang langit. Matikan sentermu dan kamu akan menikmati lautan bintang. Ribuan kelap-kelip yang sangat benar-benar indah. Menyesal sekali tak satupun dari kami mampu membaca bintang. Malam semakin larut dan kami mulai mengantuk. Saya dan kawan-kawan pun tidur, berharap esok makin banyak kejutan Pulau Sempu yang menyapa kami.

Keesokan harinya pukul 2 pagi hujan mengguyur kami. Beruntung hanya sekitar satu jam. Pukul 6 pagi kami asik berfoto di atas karang yang menghadap langsung ke Samudera Pasifik. Setelah itu kami berenang-renang kembali bersama ikan cucut kecil di Segara Anakan. Naluri kami ingin berenang lebih jauh lagi, toh ombaknya kecil sekali. Beberapa dari kawan mengambil sandal terlebih dahulu, khawatir menginjak stone fish yang katanya berhabitat Segara Anakan. Saya sempat berceloteh ingin menambahkan testimonial pada sendal gunung merek Eiger kesayangan saya. “Suitable for swimming“. Saya merasa sangat terbantu berenang dengan sendal itu.

Pukul 8 pagi kami makan pagi dipinggir pantai, mengumpulkan semua makanan kami dan menghabiskannya. Namun kami ternyata tak serakus itu. Kami bagikan ke beberapa kera yang malu-malu mendekati kami.

Pukul 08.30, walau saya tak rela, saya mengucapkan selamat tinggal kepada pasir, monyet, ombak, ikan cucut kecil dan samudera menakjubkan yang menyegarkan pikiran saya hingga se-segar ini.

Pukul 12 an kami sampai di teluk semut dan berenang renang membersihkan lumpur yang menempel pada celana dan baju.
beberapa saat kemudian kapal datang dan mengantar kami ke Sendang Biru. Sekali lagi saya menoleh kebelakang dan mengucapkan terimakasih ke Pulau Sempu.

Pulau Sempu adalah kawasan konservasi satwa. Sayangnya masih banyak manusia yang ternyata bodoh sekali hingga meninggalkan sampah botol mineral, bungkus mie instan dll. saya menganjurkan kawan2 lain untuk mengunjungi pulau yang menakjubkan ini, tapi saya mengecam keras kawan kawan yang dengan sengaja mengotori dan merusak kawasan konservasi ini.

jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kakimu :)

have a nice journey guys

Sabtu, 05 Februari 2011

tuan pangeran


Saya tak mengenal anda dengan sempurna. Tak tahu latar belakang anda untuk mengenal anda seperti apa sekarang. Saya juga tak ada ide tentang personality anda karena saya tak pernah menatap anda, berinteraksi dengan anda. Tentu saja. Sama ketika saya tak punya ide dengan betapa saya menyukai anda. Saya mengenal anda lewat tulisan-tulisan anda. Saya menebak seperti apa anda dengan meresapi kata-kata yang anda ketikkan. Dalam pikiran-pikiran anda yang tersurat didunia ini. Sekilas saya seperti sebagai pengagum anda. Sebatas menyukai karakter anda pada tulisan anda. Hingga saya sadar peran itu adalah diri anda didunia nyata. Saya tak tahu anda didalam dunia nyata. Saya tahu diri anda di dalam tulisan anda. Saya menyukai anda sepertinya.
Ketika membaca rangkaian kata anda, saya seaakan terbawa ke dalam dunia nyata anda. Menatap anda dalam ketransparanan dan melihat anda secara langsung. Anda pendeskripsi yang cukup baik. Saya ingin memuji ini. Meresapi kata yang anda rangkaikan, membawa saya dalam mimpi yang ada dibenak saya. Menjanjikan saya tentang anda. Tentang yang kini menjadi mimpi saya. Dunia impian saya yang ternyata dipenuhi oleh mimipi-mimpi yang saya pikir sekarang bukan suatu yang irrasional. Saya menyukai anda dalam rangkaian dunia anda.
Di waktu lalu, saya pernah menanggalkan rasa ini. Mencoba kembali ke dalam dunia yang saya pikir saya sukai dan saya inginkan. Dan saya pun sukses menjalaninnya. Tiap hari dalam hidup saya, saya memikirkan target dan pencapaian yang saya ikrarkan pada hidup saya. Menempa jiwa dan pikiran saya pada obsesi saya pada hidup ini. Dan tentu saja itu berakhir. Ketika saya pertama, kedua dan beberapa kali mengenal anda di tulisan anda. Namun, saya benar tak ingin gegabah. Saya memang wanita yang menyukai kemagisan dan bermimpi tentang dunia dongeng. Saya tak boleh membiarkan kelalaian ini terjadi dalam kehidupan saya. Kelalaian saya tentang penilaian saya kepada anda. Saya menunggu perjumpaan dengan anda, pengenalan diri anda bukan anda dalam pikiran anda. Tapi jika anda tahu, saya sudah memberi tanda bintang pada catatan kaki saya untuk anda.

Selasa, 25 Januari 2011

R.I.P


holla....
all i just wanna say is,
my hope is rest in peace, about a month ago..
hope, i wanna thank u to all happiness u've done..
your litte kind sweet kids, your little bites., lololol trust me i miss it,. :')
me, alex ur husband..
parker, and alls...
thanks for all love u gave..

Sabtu, 01 Januari 2011

muslihat oase

Kabut tipis samar dan tebal memenuhi setapak lebar dihadap. Menutupi pandangan setengah setengah. Pemandangan yang indah pun tertutupi tak terampuni. menjerit lagi. Menagisi sebagian yang hilang. Jika benar ini sebagian. Apa yang termiliki sekarang? dan mimpi ini masih menjadi mimpi. Masihkah ini masih bisa menjadi ‘milik’ setelah memporakkan sekedipan. Setelah hanya bisa melakukan yang tak berarti dan terkekang dengan semua sistem bayangan. Akankah dengan ini, terlalu menjustifikasi dan mengkungkung sendiri dengan tuntutan budaya ini. Atau hanya sedikit lelah dan putus asa ketika mimpiku hanya bualan.

Aku tahu ini hidup. Tentang hidup adalah suatu permasalahan yang sangat kompleks. Tentang kelahiran yang dengan sendiri. Dan meninggalkan dengan sendirnya. Tapi ternyata tak bisa benar-benar berfikir untuk egois dan menyenangkan pribadi. Hidup dari awal melulu tentang meminta bantuan. Hingga ketika meninggalkan pun, melulu tentang merepotkan. Lalu ketika dalam menggejolak berteriak. Kapan waktu untuk sendiri? Sebagian diri yg lain berteriak tak ada.entah sampai kapan. Lantas jika tak bisa akur dalam jiwa. Apa yg bisa diusahakan untuk bahagia? Oh no.. too pathethic?!
Dan ketika mulai tak bisa egois untuk sendiri. Hal hal menyedihkan mulai terjadi. Lemari dihadapanmu penuh dengan topeng-topeng berbagai macam ekspresi. Dan yang terjadi, mulai tak mengenali mana yang sebenarnya. Seperti ini. tak tahu benar apa yang lakukan. Buta arah dan mati rasa. Kehampaah menyergap dan terantuk maya di tiap jengkal langkahmu. Kopi tumpah dan gelas pecah. Ludes.

Pernah terdengar semua kesenangan dan keindahan. Pernah tercium aroma manis kenangan dan harapan. Namun ketika periode ini datang. Layak kayu kering terbakar saja. Bicarakan semua ini dengan teriakan ancaman dan amarah. Selesaikah? Tentu saja selesai dengan akhir yang kau takkan sukai.
Dan bagaimana dengan akhir adalah yang indah. Bukan karena hilang semangat dan harapan lagi. Hanya sedikit kebutaan rasa masa lalu yang baru kini terasa. Masa dulu yang muslihat.