Rabu, 29 Februari 2012

daur ulang

hening
hening hingga waktu telah usai
hening hingga malam memutuskan beranjak
berpasrah diri kepada pagi
kepada matahari

datang
harapan-harapan baru lahir
aksi dan reaksi semakin ramai
menyesaki tiap bagian yang menjadi basi
memenuhi pojok, tengah hingga samping
semua ruang terisi

aku hadir
dalam tiap ketidakpedulian
aku memanggil
dalam tiap penolakan
aku berteriak
pada setiap pengekangan
pada setiap sekongkolan
sekongkolan kianat yang membahana
tumpah dan meruah

aku disini
tetap disini
mungkin tak untuk selamanya
selamanya bukan umurku
masih
hingga entahlah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar