Kamis, 28 April 2011

Menyulam Angan


Saya ingin terbang tinggi
Melihat seberapa kuat saya mengepak

Saya ingin terbang tinggi
Melihat dunia yang luas ini

Saya ingin terbang tinggi
Bukan untuk meninggalkan, namun untuk tahu lebih banyak

Saya akan terbang tinggi
Dan tinggi... sekali memang, tapi saya akan kembali

Saya hanya ingin terbang, bukan sebuah pelarian atas semua masalah
Tapi pencarian jawaban dengan berfikir dingin tanpa emosional

Saya ingin terbang tinggi dan tahu lebih banyak, tapi ternyata sayap ini hanya ilusi.
Saya buka seekor burung dengan sayap lebar yang kokoh. Tapi saya janji. Ini tak akan pernah menghalangi saya menumbuhkan sayap. Dalam bentuk apapun. Saya akan terus mencoba. Karena saya tahu kekuatan terbesar di alam ini akan menjaga saya.

Selasa, 26 April 2011

Menyilaukan

alhamdulillah...
saya lega sekali, saya menuliskan semua mimpi saya yang mungkin akan sangat konyol jika dipublikasikan disini.
ahhahaha,
saya menuliskan mimpi saya satu persatu dan menemukan 11 lembar kertas tertulisi.
waowww ternyata untuk permulaan ini sudah banyak yang saya inginkan.

rencananya saya menuliskan semua mimpi yang saya angankan, tak memperdulikan gonggongan anjing atau manusia yang mampir. saya melipat rapi dan memasukkan lintingan kertas-kertas ini ke dalam sebuah wadah yang saya design sedemikian manisnya.


-ini tabungnya-


-ini lintingan mimpi-
Saya akan menyimpan tabung mimpi ini. sambil mencoba dan tetap bergerak progressif. saya harus menyelesaikan mimpi saya. membawanya tepat dibawah kaki saya. :)

Sinar Tipis Membias

tergelak dengan kehidupan seorang kawan.
statusnya, baik di twiter, facebook dll selalu positif, dia juga mengamini setiap permasalahan ada alasannya.

dan,
jika belum terwujud, semata mata, karena waktu yang belum tepat.
terimakasih kawan diseberang,

sepertinya saya akan mencoba berfikir seperti itu,Lagi.
kembali menjadi positif dan bersemangat. :)

Mengubur Awan

Saya menemukan mimpi lagi. Dan sekali lagi saya harus menuntaskannya. Menuntaskan dalam artian mengubur dalam-dalam niatan saya. Mimpi ini masih harus saya kubur dengan alasan saya wanita. Wanita yang menurut pandangan orang tua saya tak perlu melakukan macam-macam. Wanita yang saking rapuhnya harus berada dalam batas aman.


Sepertinya saya sedang diuji, haaha miris. Dalam sepekan, saya menemukan dan meyakini dua mimpi yang ingin saya kejar dan wujudkan. Tapi dua mimpi ini termentahkn begitu saja. Paling tidak saya sudah berusaha, ya nggak? Menjelaskan apa yang ada di dalam benak saya. Tapi sepertinya saya bermimpi terlalu tinggi lagi, saya lupa dengan pagar yang ditanam cukup kuat dan tinggi dihadapan saya.

Terkadang saya punya fantasi. Saya yakin cukup kuat untuk mendobrak dan melewati pagar itu. Tapi sayangnya sedetik kemudian saya yakin saya tidak bisa melakukan itu. Bukan alasan kekuatan, tapi alasan sebagai manusia yang menyayangi dan patuh kepada manusia yang lain.

Mimpi saya sedikit aneh lagi. Bukan mayoritas mimpi yang dimiliki oleh manusia sebaya saya. Saya ingin mengikuti program pendidikan untuk anak-anak di pelosok nusantara. Rasanya ingin sekali berada di sekeliling anak-anak yang menakjubkan. Berbagi dengan mereka tentang betapa menakjubkannya alam, indah dan kejamnya hidup. Saling mendukung dan menerima apa adanya. Sungguh dunia jujur yang ada di benak saya. Beberapa waktu yang lalu, saya bahkan keasyikan mendownload soal-soal pelajaran kelas 1 sampai 6 SD. Sambil senyum-senyum saya kerjakan. Saya bayangkan saya akan benar-benar mengajarkan anak-anak menakjubkan ini. Saya bayangkan mengelus kepala mereka dan melihat semangat berkobar di mata mereka. Atau bahkan ketika mereka sulit memahami pelajaran, saya ingin dengan sabar membimbing mereka. Saya ingin bersama-sama mereka menemukan cahaya di ujung gua gulita ini bersama.

Tapi ternyata saya harus mengendalikan imajinasi ini. Sejenak saya berusaha meruntuhkan derajat kepedean. Bertubi-tubi saya hujani benak saya dengan pesimisme yang kejam, bahwa saya tak akan mampu melakukan itu. Saya tak cukup berpendidikan untuk memberi pendidikan. Tak cukup arif untuk menunjukkan kearifan-kearifan. Dan tak cukup berbudi untuk menujukkan kepada mereka bagaimana berada di bumi nusantara.

Tapi ternyata serangan saya tak mempan. Saya masih tetap belajar, saya ingin suatu hari nanti. Bila kesempatan datang, saya siap. Dan saya memutuskan untuk tetap belajar. Saya harus belajar. Saya harus cukup kuat untuk disandar, dan cukup lembut untuk mengasihi. Saya harus menata diri saya. Belajar sebanyak mungkin, semua hal yang saya sukai.

Senin, 25 April 2011

pelangi dalam gulita

Menjadi berbeda membutuhkan tenaga yang lebih. Terlalu banyak hal yang saya mimpikan. Dan ternyata hal-hal ini sangat berbeda dengan orang kebanyakan. Terutama dengan orang – orang dilingkungan terdekat, keluarga. Mimpi pun harus menjadi kambing hitamnya. Tak terhitung mungkin saya memiliki keinginan, tp terpaksa saya lepas hanya karena tak mendapatkan restu orang tua. Saya berusaha tak menyalahkan mereka, mereka melakukan itu karena mereka sayang sama saya, tapi tetap saja saya sedih.

Salah satu ceritanya adalah...

Beberapa bulan yang lalu, saya menemukan sebuah forum backpacker. Dari forum itu saya mengerti banyak sekali tempat tempat eksotis di nusantara. Pengguna forum itu pun ratusan dan aktif backpacking. Saya jatuh cinta pada dunia backpacking ini. Dunia dimana setiap individu bisa langsung akrab dengan individu lain tanpa memandang latar belakang pendidikan, materi dan sosial. Atau mungkin saja ini memang karena di dunia maya, jadi berbeda di dunia nyata. Haha, saya tidak tahu. Dari forum ini saya mendapatkan beberapa kawan yang akhirnya menjadi benar-benar dekat. Kami tak hanya membicarakan masalah backpacking saja tapi juga masalah pribadi. Mulai kekangan orang tua dan hubungan asmara yang pasang surut. Kami merasa seperti keluarga. Saya waktu itu senang sekali, mendapatkan teman-teman baru, dan ternyata sharing-sharing membuat saya lebih kuat dalam menghadapi masalah yang menimpa. Hidup juga terasa lebih beragam, berwarna-warni dan menghentak.

Kami semua dalam forum backpacking ini, mungkin dekat lantaran memang memiliki hobi atau minat yang sama. Tapi tetap tidak jika dibandingkan dengan mayoritas masyarakat Indonesia. Beberapa diantaranya melihat backpacking adalah kebudayaan asing yang tak sesuai dengan orang timur seperti Indonesia. Salah satu kawan BP (backpacking) saya menjawab, “Kan cuma namanya saja yang asing, artinya enggak, kan jalan-jalan dengan biaya irit.” Selain itu backpacking terlihat sebagai suatu kegiatan yang dilakukan seperti menghamburkan uang dan bersenang-senang saja.

Saya ingin menepis semua anggapan itu. Backpacking membuat orang meninggalkan ruang nyamannya, mengetahui dunia luar. Membuatnya belajar dari kenyataan yang terjadi di masyarakat. Tak jarang beberapa mengerti masalah sosial dan akhirnya terjun langsung membantu bidang-bidang yang termarginalkan tersebut. Sekarang ini, bukanya saya mengandalkan pemerintah, tapi pemerintah terlalu naif. Mereka selalu berada di wilayah itu-itu saja. Ini menurut saya, mereka jarang turun dan melihat secara langsung bagaimana masyarakatnya, bagaimana topografinya dan bagaimana Indonesia-nya. Backpacking membuat kita mengunjungi banyak sekali tempat, mulai yang ramai dikunjungi hingga yang belum terjamah.

Saya sampai memiliki asumsi mereka lebih mengenal Indonesia ketimbang yang mestinya lebih memahami. Dari pengetahuan backpacker ini tak jarang akhirnya mereka bergabung dengan lembaga internasional yang bergerak dibidang konservasi alam. Beberapa yang lain membantu meningkatkan taraf sosial dan ekonomi masyarakat. Mereka mendatangi dan mengabarkannya pada khalayak luas. Yang akhirnya akan membuat gerakan-gerakan lebih besar yang konstruktif, walau tak jarang destruktif. Sampai sini, saya masih beranggapan, semakin banyak yang tahu, maka semakin bersih penanganan dan prosesnya. Sebaliknya semakin sedikit yang mengerti, semakin kotor pula sistem yang dijalankan.

Terkadang selintas saya berfikir, mungkinkah bangsa ini susah sekali mengejar ketertinggalan karena kurangnya pengetahuan tentang apa yang mereka miliki. Masyarakat kita terlalu suka menjalani hidupnya datar-datar saja. Belajar di sekolah, bekerja dan menikah. Terkadang ingin berontak, saya bukannya membenci manusia lain yang sepaham dengan itu, tapi memang minat saya bukan disitu. Saya memiliki keinginan untuk hidup dan melakukan apa yang saya yakini dan saya mengerti. Saya ingin melakukan kalau saya ‘ingin melakukan’, bukan karena orang, budaya atau masyarakat lain pantas mengira saya. Golongan muda yang mestinya lebih concern pun memiliki kendala yang beragam. Mulai terbatasi oleh budaya yang memagari, minat internal yang tak ada, dlsb. Seperti saya yang tak berdaya ketika tidak mendapat restu untuk mencintai dunia ini. Piuh. Dan menetes lagi.

Saya benar2 tak memiliki ide lagi kalau berkaitan dengan orang tua. Saya membantah bisa. Tapi saya tak mampu untuk tak mematuhi mereka. Saya sayang sekali dengan mereka. Wawawa tulisan apa ini. Terlalu berantakan ya? Hahah senang rasanya bisa menumpahkan uneg2. :)

Senin, 04 April 2011

manusia manusia

Aku tertarik kepada manusia.
Manusia memiliki sifat yang kompleks dan rumit.
Tiap manusia memiliki kekhasannya masing masing.
Tak ada satu manusia yang sama dengan manusia yang lain tak ada satupun.

Aku tertarik
Sungguh makhluk yang tidak bisa dipahami
Makhluk dengan pikiran yang tidak bisa dilogika
Walau mereka sungguh selalu meneriakkan berbagai logika

Manusia.. manusia..
Mereka selalu berubah dari waktu ke waktu, mereka selalu fluktuatif, naik dan turun..
Seketika mereka bisa meyakinkan seakan hal tersebut benar-benar diaminin,
Namun dibelakang semua itu mereka menyimpan keraguan yang amat besar dan mengganggu.

Manusia ............
Manusia manusia disekelilingku semuanya membingungkan..
Tak ada satupun manusia yang konstan sehingga aku tak perlu memahami mereka lagi dan lagi..
Tak ada satupun yang cukup aku pahami sekali

Ini adalah aku, aku adalah manusia yang bingung tentang manusia itu sendiri
Apakah aku manusia sendiri yang membingungkan ini? Aku tak tahu lagi
Aku juga mengalami itu, aku manusia aku mengalami itu dan aku membingungkan itu..

Manusia juga indah
Indah sekali ketika manusia bisa saling menyayangi
Sugguh tak dapat dilukiskan, kebahagiaan yang benar teramat ketika manusia memberikan kasih dan menerima kasih
Mereka benar-benar membutuhkan manusia lain, mereka lemah dan kuat ketika bersama.... manusia.. merkeka memiliki perbedaan
Dan perbendaan itu membuat beberapa manusia saling menghancurkan...
Beberapa perbedaan membuat manusia lainnya lagi berbahagia atas warna-warninya hidup.
Sisanya tidak tahu...
Manusia selalu berbeda, tak ada yang pernah sama, manusia bergerak baik fisik maupun non fisik
Memenuhi apapun yang bisa dipenuhi..
Yaa saya adalah manusia
Dan saya suka dengan manusia, saya tertarik dengan makhluk hidup bernama manusia, dengan saya sendiri

Minggu, 03 April 2011

I've been addicted to you

Hari ini saya belajar satu hal yang sangat indah. Membuat saya bersemangat ketika menggagasnya dalam setiap pembuluh darah menuju jantung saya. Berfikir tentang apa coba? Ini tentang pikiran saya, gagasan saya yang mungkin masih nyambung dengan manusia lain. Tidak usah di panjang kali lebarkan lagi, hohho,
Ini dia...............
“Terkadang berfikir bahwa “ini” sebuah tanggung jawab adalah kesalahan besar yang membuat tanggung jawab ini terasa berat sekali untuk dilakukan.”
Hahahha, ini contohnya, selama ini saya menganggap skripsi adalah tanggung jawab yang harus dikerjakan sesegera mungkin dan sebaik mungkin. Paling tidak selama dua bulan ini. Tapi saya salah, ini membuat saya menemukan celah untuk ogah-ogahan sambil berfikir dalam hati “Bentar yaa, aku main bentar, sorii aku tinggal bentar, hmm habis ini yaa tak kerjakan , pasti aku kerjakan deh kamuu, tapi tunggu bentar lagii...” atau kalo lagi parah.. “duh maaf lagi g mood, tak ada gairah..ukkhhh soriii besokk aja sekalian...dst..”


Yah, betul.. betul.. betulll sekali.. waktu itu saya salah. Maaf yah skripsi. Saya sadar sekali sepenuh hati, sebenarnya kamu cukup menegangkan, seru dan cenderung bikin ketagihan. Piuhhh..berlebihan sekali, kok jadi agak menjijikkan. Emm.. ya sudah, pokoknya kamu seperti dunia lain yang memberikan sensasi yang juga saya perlukan dan saya sukai dengan sangat..
Kamu bukan hanya tanggung jawabku, tapi kamu adalah kesukaan ku. Dan kamu Cuma 1x seemur hidup. Uwwahhh rugi sekali kalau tak memanfaatkan waktu bersenang-senang yang langka ini. Okeh, saya Cuma mau bagi gagasan ini. Jangan berfikir sebagai tanggungjawab, nikmati, sukai dan jadikan ini sesuatu yang seru. Niscaya kamu akan mendapatkan kebahagiaan lahir batin. Hahah apa lagi ini. See ya... happy day i hope :D.