Selasa, 20 Maret 2012

Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan (bagian 2)

Berhubung kemarin nggantung banget ceritanya. sekarang mari dilanjut.

beribu rius saya tulus memuji teknik nulisnya. pendeskripsian kejadian demi kejadiannya benar benar rinci. disertai aroma aroma masa penjajahan belanda dan pendudukan jepang hingga tumbuh dan matinya komunis di indonesia. setelah diingat2, saya pernah baca novel dengan model seperti ini. itu punya pramoedya, dan saya tak paham, saya baca sekitar 50 an halaman lalu saya hempaskan. atau mungkin saya waktu itu belum punya waktu yang sedemikian longgarnya, hingga saya urung membaca tulisan padat sarat makna tersebut.

yang menarik dari novel ini (lagi) adalah tiap tokoh mempunyai ceritanya masing masing. dan saya dbuat naik dan turun dengan plot cerita. serasa, ini akan sad ending, atau ini akan happy ending. tapi berkat penuturan yang flashback, dan menjelaskan kesengsaraan dan nasib buruk, saya merasa pesimis dengan naluri bahwa cerita ini adalah happy ending.

Novel ini kaya pendeskripsian dan kemudian adalah cerita. kita mendapatkan banyak kisah cinta, segitiga, bertepuk sebelah tangan, pengkianatan kepercayaan, kasih sayang tanpa syarat, pemaksaan, dan ketidak berdayaan. seperti toko kelontong, hampir semuanya ada, walau memang tak semua hal ada, tapi cukup banyak untuk menyemarakkan novel ini. Penataannya enak sekali diikuti, menarik. benar kata new left review(saya lupa namanya yg bilang, cuma inget titelnya) dia bilang "astonishing". yaa benar benar menarik dan berbeda. mungkin karena saya jarang membaca novel sastra. ha3

saya dibuat geregetan pada beberapa tokoh.

Kamerad Kliwon adalah seorang komunis pada usia kalau tak salah ingat 21 tahun. saya favorit pada kamerad ini. Dia adalah penuda yang cerdas dan tampan. baik hati dan rendah hati. namun dia juga manusia biasa, dia sempat patah hati dan melakukan beberapa tindakan yang menjijikkan. menjadi gelandangan, terlibat dengan cinta yang entah apa namanya dengan gadis gila gelandangan. hingga akhirnya tibalah masa pencerahaan, dia menjadi komunis sukses, petinggi komunis berprestasi dengan pengendalian diri dan niat yang tulus. kamerad!! hahhaha.. kamerad jatuh cinta dengan alamanda,anak pertama tokoh utama dewi ayu. namun kandas tengah jalan karena datang Shodancho yang memperkosa dan menikahi Alamanda setelah Alamanda menolak cintanya, alamanda gemar mempermainkan lelaki, namun dia benar benar mencintai kamerad.

MAman Gendeng!!! sumpah,m orag ini beneran kasihan. ibunya meninggal dan hidup sebatang kara didalam hutan oleh gurunya yang mengajari semua ilmu padanya. ibunya dihamili oleh tuan rumahnya, yang telah memeiliki banyak gundik, padahal ibu maman gendeng adalah jongos. maman gendeng setelah kepergian guru dan beranjak dewasa segera memburu ayahnya, membalas dendam, namun sayang ayahnya telah dieksekusi mati. saya lupa karena apa.

akhirnya yang membuat saya benar2 tersentuh, maman gendeng mendapatkan masanya, dia benar-benar orang dengan hati lembut. dia terpaksa menikah dengan Maya dewi, anak ke 3 dewi ayu. pada umur maya ke 14 tahun. maman gendeng berusaha menolak, dia tak sebejat itu menggangggu anak sebelia itu. namun akhirmnya menuruti wanita yang ingin dinikahinya Dewi Ayu. dewi ayu takut maya dewi seperti kakak nya yang lain yang menempuh jalan salah dimasa belia. pernikahan berlangsung meriah. Maman tiap malam mendongeng hingga maya tertidur. Maya Dewi tiap pagi sekolah seperti biasa. hingga limata tahun pernikahan! great story!

yang menyebalkan adalah Tristan, anak kamerad kliwon dan Adinda(anak kedua dewi ayu). memulai perkara dengan menyakiti Rengganis anak MAman gendeng dan MAya dewi hingga hamil dan membunuhnya setelah kecewa, wanita yang dicintainya jatuh sakit dan meninggal saking tertekannya atas kepergian Rengganis yang menolak dinikahkan dengan Kinkad.
Ahh,, menyeballkan.. pada akhir cerita, Tristan malah mengganggu bibinya, anak keempat Dewi Ayu yang buruk rupa, Si cantik.

saya dibuat terbuai dengan ketegaran KAmerad menjalani hidupnya, dibawa sabar dan berani lewat tokoh dewi ayu, dibuat benci setengah mati dengan shodancho, dibuat merindukan cinta yang tulus tanpa keinginan menguasai atau patah hati. cinta yang sebenarnya akan menyenangkan. bukan menyakiti. MAman gendeng mengajarkan keikhlasan, untuk moksa dan meninggalkan istri yang dicintainya, tak sanggup melihat saudara - saudara premannta dibantai, mati satu persatu. dibuat geram dengan tokoh romeo si pengkianat

overall, novel ini menghibur saya yang jenuh. penalarannya sangat panjang, namun tak monoton dan tetap konsisten. tak terburu buru atau terlalu lama dibeberapa bagian.

namun tetap saja ada beberapa yang ngawur, manusia hidup setelah mati 21 tahun. celana besi yang hanya bisa terbuka dengan mantra. tubuh cantik yang tak bisa membusuk walau telah mati selama berminggu minggu. dll

hmmm, silahkan membaca, dan nilai sendiri :)

2 komentar:

  1. Belum sampai selesai halaman pertama saya baca, saya langsung memutuskan jatuh cinta pada Cantik Itu Luka. The best novel, so far - versi saya :)

    BalasHapus
  2. yeah...
    saya suka sekali cara ceritanya..detail dan beragam,
    *bikin ngiri yak...hehhehe

    anyway salam kenal :)

    BalasHapus