bimbang aku menapak jalan kecil
setapak ini ditutupi kabut tebal
enggan menipis
udara pun derajat beku
merindingkan bulu
kaki ini masih perih
jantung ini ngos2san
lelah berlari
lelah terjatuh
lelah menjadi tak berdaya
lelah pula bermimpi
akan ada rumah hangat
dengan secangkir teh panas
dengan semua kehangatannya
meghilangkan dingin ini
kaki ini mulai sulit digerakkan
mata ini sudah perih
pipi sudah membeku
gigi gemeletuk
dengan langkah terseok
kabut menipis
ia tak sendiri..
ia sial, sekaligus beruntung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar