Sabtu, 03 April 2010
kursi taman putih
kursi taman ini keras sekali
wooden made
white painted
pantat ku mulai sakit
leherku juga lelah
badan ku mulai pegal
matahari sore ini memuakkan
terlalu terik menusuk perlindungan body lotion ku
tapi tanganku tetap meyulam, mengejar deadline
konsentrasiku diuji penuh
sesuatu berubah
bukan karena anak kecil usil yang melempariku dengan pasir taman
bukan karena ibunya yang memelototiku karena aku tadi menghardik anaknya
bukan kerena bapak aneh berbaju hitam di pojok yang menyeramkan
stop asking question! Aku tak tahu apa sebabnya
yang kutahu mataku tak lepas menatap mata cokelat itu,
rambut cokelat emas berpotongan model japanesee
berasal dari teman sekursiku
yang tak kutahu sejak kapan dia disitu
perasaanku damai
tangannya menggenggam sebuket mawar putih
pandangannya tajam kearahku
menarik tanganku dengan lembut, memainkan balutan benang di jemariku
membebaskannnya dari jarum dan benang
aku terlalu bingung untuk berontak
cowok ini menggenggamkan buket ke telapakku
aku cuma bisa menatap cokelat korneanya
dan tentu saja tersenyum
tak kuasa aku menahan senyum bibirku
dia mencium tanganku
dalam diam
senyumnya menyelidikku
and there it is..
he made his proposal..
aku terlalu kaget
terlalu bahagia
dan aku mulai merasakan benda aneh di jari manisku
kutengok sebentar
cincin itu melingkar sempurna
mataku menitikkan cairan hangat
dan ada tulisan di tengah
fin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sedang sangat menantikan mimpi ini menemui di dunia nyata....>.<
BalasHapusindah padanan kata satu per satu..
BalasHapusseindah kursi ayun itu... :))
weww... tengs then NN ^^
BalasHapusjust trying to dreaming around.. lolololol